Aku...
Sosok yang egois,
pemarah, keras kepala.
Aku tidak tahu kapan sifat
jelek itu muncul dan kenapa bisa terjadi.
Entahlah.
Yang jelas, sejak
usiaku 21 tahun, sifat itu perlahan pudar. Aku juga tidak tahu kenapa itu bisa
benar-benar menghilang.
Apa mungkin karena aku
telah memperbaiki seluruh ibadahku kepada Allah?ya sepertinya itu yang membuatku
menjadi sadar. Masha Allah.
Saat aku berdoa, aku
hanya meminta “Ya Allah, perbaiki diriku, perbaiki segala apa yang salah dengan
diriku agar aku bisa menjadi manusia yang selalu bersyukur atas kehendakMu.”
Mungkin semua ini juga karena
mamahku?ya, sepertinya karena dia. Dia yang selalu menasehatiku secara perlahan
tanpa aku sadari, dia yang tak pernah lelah memberiku sentilan yang bisa
membuatku sadar. Mungkin karena itu, perlahan apa yang dia nasehati masuk ke
dalam jiwa ini.
Aku benar-benar dibuat
sadar. Aku benar-benar menangis di setiap doaku saat aku menyadari kenapa aku memiliki
sifat yang sangat buruk saat dahulu.
Yang dahulu aku sangat
egois. Kini aku bisa memaafkan, kini aku bisa mengikhlaskan.
Yang dahulu aku sangat
pemarah. Luar biasa, kini aku bisa sabar sejahat apapun orang yang menyakitiku.
Yang dahulu aku sangat
keras kepala. Kini aku bisa mengalah dan berlapang dada.
Semakin aku dewasa, aku
semakin belajar pentingnya sebuah pengalaman, entah dari orang lain atau justru
pengalaman yang sudah aku rasakan.
Semua itu karena Allah dan perantara Allah (mamah).
Allah pengatur segalanya, tidak ada yang tidak mungkin bagiNya. Jika Allah
berkehendak, apapun bisa terjadi.
“Aku merasa menjadi manusia paling utuh setelah
memperbaiki semuanya.”