Pada
dasarnya manusia adalah makhluk pembelajar. Misalnya, bayi yang baru dilahirkan
pada saat menjalani masa pertumbuhan maka akan mengalami proses badan yang
dimiringkan, tengkurap, merangkak, berjalan hingga bisa berlari. Hal tersebut
terjadi karena mereka sendiri yang belajar bagaimana bisa melakukannya bila
sudah tiba waktunya.
Saat
masa pertumbuhannya, orang tua atau orang yang berada di dekat bayi sering
melarang ketika melakukan sesuatu yang tidak pantas dilakukan. Misalnya, saat
bayi memasukkan ibu jari atau jari telunjuk ke dalam mulutnya. Orang tua jelas
sering melarang anaknya untuk melakukan hal itu. Namun, bukannya memberikan
omongan yang halus justru malah terkadang membentaknya.
Akibat
dari perilaku ini bisa saja membuat anak malas untuk belajar. Atau pada saat
sekolah, anak jadi malas untuk mengenal pembelajaran yang diberikan oleh guru
di sekolahnya. Padahal saat memasuki dunia pendidikan, anak harus cepat
menangkap pelajaran sekolah.
Ketika
ditanya soal masalah apa yang disenangi, mereka lebih cepat menjawab. Misalnya,
anak-anak lebih suka permainan di gadget, maka segala jenis permainan akan
mereka unduh di gadget mereka. Hal itu terkadang mereka anggap sebagai bagian
dari hobi.
Dengan
kebiasaan tersebut, dapat dikatakan bahwa anak itu sebenarnya tidak bodoh.
Mereka dilahirkan dengan kemampuan yang sama sehingga bisa dikatakan cerdas.
Namun, perlakuan yang keliru pada masa pertumbuhannya lah yang membuat anak
jadi sulit menangkap pelajaran sekolah.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan saat mengalami anak
yang sulit dalam belajar. Berikut tipsnya.
Dari Orang Tua
Orang yang paling dekat
dengan anak adalah orang tua. Apapun yang dilakukan orang tua maka anak pun
mengikutinya, apalagi masih dalam tahap pertumbuhan. Saat anak mulai kesulitan
dalam belajar, cobalah orang tua untuk mendampinginya dan memberikan pengarahan
yang baik.
Aktivitas di Sekolah
Saat sang kecil pulang
dari sekolahnya, cobalah tanya apa saja kegiatan selama di sana. Pelajaran di sekolah, bagaimana cara belajarnya, dan apa saja pengalaman yang terjadi hari itu
saat di sekolah. Dengan begitu, daya ingatnya semakin terasah dan anak jadi lebih
aktif dalam berbicara.
Hal Positif
Selalu berikan
pengertian apa saja yang berbau positif. Misalnya, pada saat berbicara dengan
sang anak, selalu selipkan komentar dan sugesti positif soal dunia sekolah pada
mereka dan tegaskan bahwa semangat belajar itu penting. Hal seperti itu tanpa disadari membuat sugesti masuk dalam alam bawah
sadarnya.
Penghargaan
Biasanya, orang tua
memberikan penghargaan kepada anaknya saat mendapat peringkat di sekolahnya.
Namun, hal itu terkadang dirasa anak sangat lama untuk mendapatkan sesuatu yang
disukainya. Cobalah untuk memberikan penghargaan di setiap hal positif yang
mereka lakukan. Karena dengan begitu, mereka akan lebih banyak melakukan hal
positif dan semakin lama pikiran positif atas sesuatu itu akan tertanam dalam
benaknya.
Ingat. Mulailah dari
orang tua mengajarkan hal-hal baik pada anaknya, karena orang tua berperan besar
terhadap pertumbuhan sang buah hati. Dengan demikian ia pun akan mengikuti apa
yang dilakukan oleh orang tuanya.